BESARNYA URBANISASI, BERDAMPAK PADA ANGKA PENGANGGURAN
Menurut dataBadan Pusat Statistik (BPS) 18 Februari kemarin, Angka pengangguran di Indonesia cenderung menurun akibat dari 2000s Commodities Boom, ketika Indonesia banyak mencipatakan lapangan perkerjaan baru ketika ekonomi sedang bertumbuh yang mengakibatkan pengangguran di indonesia sempat menurun di tahun 2006 hingga 2012.
Lalu ketika tahun 2011 hingga 2015 terjadi perlambatan ekonomi di Indonesia yang di akibatkan berhentinya 2000s Commodities Boom. yang mana mengakibatkan angka pengangguran kembali naik pada tahun 2013 dan 2015. Seperti pada data dibawah:
Seiring berjalan waktu urbanisasi di Indonesia semakin besar dikarenakan besarnya peluang pekerjaan dan jaminan pekerjaan yang layak di perkotaan ketimbang di desa, hal ini menyebabkan pengangguran di perkotaan meningkat dan pengangguran di pedesaan menurun seiring berjalan waktu.
Sementara itu pekerjaaan formal lebih didominasi oleh kaum Laki - laki ketimbang perempuan dimana statistik menunjukan bahwa setengah dari populasi perempuan di indonesia bekerja di bidang formal, berbanding terbalik dengan laki - laki dimana 83 persen diantaranya bekerja di bidang formal.
ada beberapa alasan yang menyebabkan ini terjadi yaitu:
- Tradisi/budaya; wanita indonesia lebih cenderung untuk mengurus rumah tangga. terutama setelah melahirkan anak
- Ketidaksetaraan gender; perempuan di Indonesia cenderung bekerja di sektor informal (dua kali lipat lebih banyak ketimbang laki - laki). Ada banyak contoh pekerja perempuan informal di pabrik (misalnya pabrik garmen) atau yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga atau yang buka usaha informal di rumah ( misalnya menjual masakannya sendiri). Juga patut dicatat bahwa sebagian besar pekerja perempuan informal ini adalah pekerja yang tidak dibayar. Dan mereka yang menerima penghasilan biasanya mendapatkan bayaran kurang dari pria untuk pekerjaan yang sama. Sebagaimana disebutkan di atas, bekerja di sektor informal membawa risiko karena pekerja sektor informal biasanya memiliki pendapatan yang lebih rendah dan tidak stabil. apalagi mereka tidak memiliki akses ke perlindungan dan layanan (kesehatan) dasar.
Penurunan yang terjadi secara perlahan dan berkelanjutan, khususnya angka pengangguran wanuta. pengangguran wanita berkurang secara drastis bahkan mulai mendekati angka pengangguran pria. Meskipun demikian, masalah persamaan gender, seperti di negara - negara lain, masih menjadi isu penting di Indonesia. Meski sudah ada kemajuan dalam beberapa sektor utama (Pendidikan dan Kesehatan), wanita masih cenderung bekerja di bidang informal (dua kali lebih banyak dari pria), mengerjakan pekerjaan tingkat rendah dan dibayar lebih rendah daripada pria yang melakukan pekerjaan yang sama. meskipun banyak kemajuan telah dicapai di beberapa bidang (terutama pendidikan dan kesehatan), perempuan masih lebih mungkin bekerja di sektor informal, dalam pekerjaan yang bayarannya rendah, dan dibayar lebih rendah daripada laki - laki untuk pekerjaan serupa. ini ditunjukan oleh data yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS):
*TPAK = Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Salah satu karakteristik Indonesia adalah bahwa angka pengangguran cukup tinggi yang dihadapi oleh tenaga kerja muda usia 15 sampai 24 tahun, jauh lebih tinggi dari angka rata-rata pengangguran secara nasional. Mahasiswa yang baru lulus dari universitas dan siswa sekolah kejuruan dan menengah mengalami kesulitan menemukan pekerjaan di pasar kerja nasional. Hampir setengah dari jumlah total tenaga kerja di Indonesia hanya memiliki ijazah sekolah dasar saja. Semakin tinggi pendidikannya semakin rendah partisipasinya dalam kekuatan tenaga kerja Indonesia. Meskipun demikian dalam beberapa tahun terakhir terlihat adanya perubahan tren: pangsa pemegang ijazah pendidikan tinggi semakin besar, dan pangsa pemegang ijazah pendidikan dasar semakin berkurang.
Salah satu karakteristik Indonesia adalah bahwa angka pengangguran cukup tinggi yang dihadapi oleh tenaga kerja muda usia 15 sampai 24 tahun, jauh lebih tinggi dari angka rata-rata pengangguran secara nasional. Mahasiswa yang baru lulus dari universitas dan siswa sekolah kejuruan dan menengah mengalami kesulitan menemukan pekerjaan di pasar kerja nasional. Hampir setengah dari jumlah total tenaga kerja di Indonesia hanya memiliki ijazah sekolah dasar saja. Semakin tinggi pendidikannya semakin rendah partisipasinya dalam kekuatan tenaga kerja Indonesia. Meskipun demikian dalam beberapa tahun terakhir terlihat adanya perubahan tren: pangsa pemegang ijazah pendidikan tinggi semakin besar, dan pangsa pemegang ijazah pendidikan dasar semakin berkurang.
Sedangkan untuk sektor pekerjaan di Indonesia masih di dominasi oleh sektor pertanian, tabel dibawah ini menunjukan sektor paling diminati di Indonesia
Berdasarkan data-data diatas, dapat dilihat bahwa angka pengangguran di indonesia masih tinggi, walaupun sudah menurun akhir - akhir ini, namun saya kira perlu ada kerja ekstra untuk mengatasi pengangguran yang ada, ditambah dengan besarnya urbanisasi yang terjadi. saya kira perlu adanya pemerataan sektor pembangunan agar seluruh perekonomian di indonesia terbagi rata tidak hanya di kota - kota besar saja, namun juga di wilayah terpencil
Sumber: https://www.indonesia-investments.com/id/keuangan/angka-ekonomi-makro/pengangguran/item255
Tidak ada komentar:
Posting Komentar